Sunday, May 28, 2006

Kejahatan perang

Kejahatan perang adalah suatu tindakan pelanggaran, dalam cakupan hukum internasional, terhadap hukum perang oleh satu atau beberapa orang, baik militer maupun sipil. Pelaku kejahatan perang ini disebut penjahat perang. Setiap pelanggaran hukum perang pada konflik antar bangsa merupakan kejahatan perang. Pelanggaran yang terjadi pada konflik internal suatu negara, belum tentu bisa dianggap kejahatan perang.

Saddam Husein, mantan Presiden Irak, diadili karena kejahatan perang
Kejahatan perang meliputi semua pelanggaran terhadap perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum perang, dan juga mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma prosedur dan aturan pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah mengibarkan bendera putih, atau sebaliknya, menggunakan bendera perdamaian itu sebagai taktik perang untuk mengecoh pihak lawan sebelum menyerang.
Perlakuan semena-mena terhadap tawanan perang atau penduduk sipil juga bisa dianggap sebagai kejahatan perang. Pembunuhan massal dan genosida kadang dianggap juga sebagai suatu kejahatan perang, walaupun dalam hukum kemanusiaan internasional, kejahatan-kejahatan ini secara luas dideskripsikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kejahatan perang merupakan bagian penting dalam hukum kemanusiaan internasional karena biasanya pada kasus kejahatan ini dibutuhkan suatu pengadilan internasional, seperti pada Pengadilan Nuremberg. Contoh pengadilan ini pada awal abad ke-21 adalah Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Bekas Yugoslavia dan Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Rwanda, yang dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB berdasarkan pasal VII Piagam PBB.
Pada 1 Juli 2002, Pengadilan Kejahatan Internasional, yang berbasis di Den Haag, Belanda, dibentuk untuk mengadili kejahatan perang yang terjadi pada atau setelah tanggal tersebut. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat, Tiongkok dan Israel, menolak untuk berpartisipasi atau mengizinkan pengadilan tersebut menindak warga negara mereka.
Beberapa mantan kepala negara dan kepala pemerintahan yang telah diadili karena kejahatan perang antara lain adalah Karl Dönitz dari Jerman, mantan Perdana Menteri Hideki Tojo dari Jepang dan mantan Presiden Liberia Charles Taylor. Pada awal 2006 mantan Presiden Irak Saddam Hussein dan mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milošević juga diadili karena kejahatan perang.
Keadilan perang kadang dituding lebih berpihak kepada pemenang suatu peperangan, karena beberapa peristiwa kontroversi tidak atau belum dianggap sebagai kejahatan perang. Contohnya antara lain perusakan target-target sipil yang dilakukan Amerika Serikat pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II; penggunaan bom atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II; serta pendudukan Timor Timur oleh Indonesia antara tahun 1976 dan 1999.
[sunting]

Pranala luar
(en) Dokumen dan sumber informasi mengenai perang, kejahatan perang, dan genosida
(en) Situs Crimes of War Project
(en) Perjanjian Roma untuk Pengadilan Kejahatan Internasional
(en) Pengadilan khusus untuk Irak
(en) Pengadilan khusus untuk Sierra Leone
(en) Kejahatan perang Sri Lanka
(en) Genosida suku Tamil di Sri Lanka
(en) Pengadilan Kejahatan Internasional PBB untuk bekas Yugoslavia
(en) Pengadilan Kejahatan Internasional PBB untuk Rwanda
(en) Kejahatan perang Rajiv Gandhi (India)
(en) Pengadilan ad-hock untuk Timor Timur
Didapatkan dari halaman web "http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_perang"
Kategori: Hukum internasional Kejahatan perang

Jemaah Islamiyah

Jemaah Islamiyah, kadangkala dieja Jamaah Islamiah, dinyatakan secara resmi sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Indonesia, Amerika Serikat dan sekutunya. Organisasi ini oleh Amerika Serikat dinyatakan berupaya mendirikan sebuah negara Islam raksasa di wilayah negara-negara Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Keberadaan organisasi ini disangkal oleh pemuka-pemuka agama dan para politisi seperti Hamzah Haz dan Amien Rais mengingat sulitnya memahami antara aksi dan tujuan yang hendak dicapai dari setiap aksi.
Menurut informasi intelijen, Jemaah Islamiyah mendapat bantuan keuangan dari kelompok teroris lain seperti Abu Sayyaf dan al-Qaeda. Jemaah Islamiyah berarti "Kelompok Islam" atau "Masyarakat Islam" dan dipemberitaan suratkabar disebut JI.
Jemaah Islamiyah dicurigai melakukan aksi pemboman Bali 2002 pada tanggal 12 Oktober , 2002. Dalam serangan ini, pelaku bom bunuh diri dari Jemaah Islamiyah disebut-sebut menewaskan 202 orang melukai beberapa lainya di sebuah nightclub. Setelah serangan ini, Departemen dalam negeri Amerika Serikat menyatakan Jemaah Islamiyah sebagai pelakunya dan menyebutnya sebagai Organisasi teror asing. Jemaah Islamiyah juga dicurigai melakukan pengeboman Zamboanga, pemboman Metro Manila, dan pemboman kedutaan Australia 2004 di Jakarta.
Daftar Isi[Sembunyikan]
1 Sejarah
2 Referensi
3 Lihat pula
4 Pranala luar
//
[sunting]

Sejarah
Menurut pernyataan intelijen, JI merupakan konfederasi beberapa kelompok Islam. Sekitar tahun 1969, dua orang, Abu Bakar Bashir, dan Abdullah Sungkar, dianggap melakukan operasi untuk mengembangkan Darul Islam, sebuah kelompok konservatif Islam. Abdullah Sungkar sudah wafat, sedangkan Abu Bakar Bashir sendiri membantah keterlibatannya dengan JI dan menyatakan tidak tahu menahu tentang JI. Meskipun JI dituduh melakukan pemboman di hotel JW Mariot, Jakarta, keterkaitan Abu Bakar Bashir dengan aksi itu dinyatakan tidak terbukti oleh pengadilan.
Bashir dan kawan-kawannya mendirikan radio untuk menyampaikan pengajian di Indonesia. Bashir juga mendirikan pesantren di Jawa. Motto dari pesantren itu adalah , "Hidup mulia atau mati mendapat surga."
Tanpa peradilan, Bashir dijebloskan ke penjara semasa pemerintahan Suharto karena dianggap membahayakan dan hidup di penjara selama beberapa tahun.
Selepas dari penjara, Bashir melarikan diri ke Malaysia di tahun 1982. Dia menjadi guru mengaji di Malaysia dan mempunyai banyak pengikut di negeri itu. Saat inilah dia dianggap mendirikan Jemaah Islamiyah dan pengikutnya tersebar juga hingga ke Singapura dan Filipina.
Anggota JI membuat dan menyebarkan pamflet, tapi tidak melakukan aksi teror. Bashir menyerukan jihad tapi dia tidak mau melakukan aksi kekerasan.
Gambar:Hambali.jpg
Hambali, ketua apa yang disebut Jemaah Islamiyah dan yang dicurigai melakukan pemboman Mariott Hotel di Jakarta
Menurut cerita intelijen, Bashir bertemu Riduan Isamuddin, atau Hambali di awal tahun 1990an di sebuah sekolah yang didirikan oleh Bashir. Bashir menjadi pemimpin politik dari organisasi itu sedangkan Hambali menjadi pemimpin militer.
Dikatakan pula bahwa Hambali menginginkan berdirinya kekalifahan Islam di Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei, dan Kamboja. Negara seperti ini mempunyai penduduk sekitar 420 juta (menurut data dari CIA World Factbook). Negara seperti ini akan memegang kendali Laut Cina Selatan yang merupakan jalur perkapalan besar dan menjadi pintu gerbang sebagian Asia dan Samudera Hindia. Negara seperti ini juga mempunyai ruang udara yang besar dan merupakan kekuatan dagang besar yang melibatkan India, Afrika, dan Australia.
Dinyatakan bahwa JI pertama kali melibatkan dirinya sebagai kelompok sel teror yang menyediakan dukungan keuangan dan logistik bagi operasi Al-Qaida di Asia Tenggara. Hambali mendirikan perusahaan yang bernama Konsojaya untuk membantu pencucian uang guna mendukung rencana itu, termasuk mendukung Operasi Bojinka yang gagal pada tanggal 6 Januari, 1995.
Bashir kembali ke Indonesia di tahun 1998, ketika pemerintahan Suharto tumbang, dan secara terbuka menyerukan jihad. Sedangkan Hambali bergerak di bawah tanah.
Di tahun 2000, Hambali dianggap melakukan serangkaian pemboman ke gereja-gereja kristen.
Menurut kesaksian seorang penerjemah di pengadilan, Pemerintah Amerika Serikat melalui duta besarnya, pernah meminta kepada pemerintahan Megawati untuk menangkap Bashir dan mengancam akan ada peristiwa jika hal itu tidak dilaksanakan. Megawati menolak karena tidak punya bukti untuk menangkap Bashir.
Ketika kemudian terjadi pemboman Bali, JI dituduh melakukan hal itu. Peristiwa lain yang dianggap dilakukan oleh JI adalah pemboman hotel Marriott di Jakarta.
Bashir ditangkap polisi Indonesia dan mendapat hukuman karena dituduh menghasut dan memberi inspirasi bagi perbuatan teror.
Hambali ditangkap di Thailand pada tanggal 11 Agustus 2003.
Seorang pria kelahiran Inggris berkebangsaan Australia bernama Jack Roche mengaku menjadi bagian dari rencana JI meledakkan kedutaan besar Israel di Canberra, Australia pada tanggal 28 Mei 2004. Dia dihukum 9 tahun penjara pada tanggal 31 Mei. Pria ini mengaku bertemu dengan Osama bin Laden di Afghanistan.
JI dicurigai melakukan pemboman di kedutaan besar Australia di Jakarta pada tanggal 8 Sep 2004 yang menewaskan 11 orang Indonesia (tidak ada orang asing yang tewas) dan melukai lebih dari 160.
[sunting]

Referensi
Terjemahan dari versi bahasa Inggris
[sunting]

Lihat pula
en:Terrorist organisations in Asia
en:Islamic Terrorism
Azahari Husin
[sunting]

Pranala luar
cfrterrorism.org page on Jemaah Islamiyah
"Jemaah Islamiah still a threat" - BBC NEWS article dated August 15, 2003
"The roots of Jemaah Islamiyah" - CNN.com article dated February 26, 2004
Rotten.com Article on Jemaah Islamiyah
Didapatkan dari halaman web "http://id.wikipedia.org/wiki/Jemaah_Islamiyah"
Kategori: Kelompok teroris Organisasi Islam

Wednesday, May 24, 2006

Intelijen

Intelijen (berasal dari bahasa Inggris intelligence) atau dikenal dengan dinas rahasia adalah badan khusus yang dimiliki negara yang merupakan bagian dari pertahanan dan keamanan suatu negara. Tujuan lembaga ini sebenarnya adalah untuk mengumpulkan informasi akurat yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan baik terhadap negeri sendiri untuk mengevaluasi seberapa jauh tingkat pertahanan dan keamanan yang dimiliki dan seberapa kuat untuk menghadapi serangan lawan baik serangan berupa serangan langsung maupun dengan penyusupan. Sementara terhadap negara lain adalah mengumpulkan informasi sejauh mana negara lawan itu menjadi ancaman.
Pada perkembangan selanjutnya, informasi yang dicari bukan hanya bersifat kemiliteran namun juga mengenai masalah masalah sosial, gejolak sosial, informasi ekonomi, pertanian, tingkat keberhasilan panen serta kemajuan teknologi. Tujuannya selain bersifat untuk kepentingan analisis militer, juga berguna untuk kepentingan lainnya seperti kepentingan ekonomi, kerjasama ekonomi dan lain-lain terutama yang bersifat hubungan antar negara (diplomatik). Selain negara, terkadang perusahaan-perusahaan maupun kalangan bisnis juga menggunakan cara-cara ini untuk mengumpulkan informasi yang sifatnya terbatas hanya untuk kepentingan bisnis seperti prospek mendirikan usaha maupun investasi, kemampuan daya beli dan ekonomi sampai mengetahui kekuatan bisnis saingannya.
Pada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin atau operasi rahasia. Sebagai contoh di Amerika Serikat terdapat undang-undang intelijen yang isinya "..serta usaha usaha yang dilaksanakan untuk menghadapi ancaman terhadap kepentingan nasional". Maka mucullah operasi-operasi seperti usaha penggulingan terhadap Presiden Soekarno dengan memberikan bantuan senjata kepada kaum pemberontak pada dekade 1950-an, Invasi Teluk Babi di Kuba tahun 1960-an, penembakan terhadap Presiden John F. Kennedy yang diduga adalah rekayasa intelijen, Usaha pembunuhan Presiden Saddam Hussein dan lain-lain.
Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya dugunakan oelh Kepolisian dengan menggunakan unit-unit reserse atau kejaksaan seperti di Amerika Serikat (FBI), detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing memiliki kode etik tersendiri.
Daftar Isi[Sembunyikan]
1 Sifat-sifat operasi Intelijen
2 Badan intelijen
3 Serba-serbi
4 Agen rahasia
//
[sunting]

Sifat-sifat operasi Intelijen
Umumnya operasi intelijen dilakukan untuk dua kepentingan:
Operasi Taktis yaitu operasi yang dilakukan untuk mendukung operasi-operasi taktis yang dilakukan dalam jangka waktu dan kegiatan tertentu, umumnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dalam operasi operasi militernya.
Operasi Strategis yakni operasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data informasi dan kegiatan lain untuk kepentingan strategis umumnya dilakukan dengan jangka panjang.
[sunting]

Badan intelijen
Umumnya setiap negara memiliki badan-badan atau lembaga intelijen intelijen baik yang berdiri sendiri ataupun dibawah institusi lain. Ada badan intelijen yang keberadaannya diketahui publik atau bahkan rahasia
Beberapa badan Intelijen yang dikenal di dunia antara lain :
CIA (Amerika Serikat)
KGB (Uni Soviet)
FSB (Rusia)
MI6 (Inggris)
Mossad (Israel)
BIN (Indonesia)
STASI (Jerman Timur)
ASIO (Australia)
DIE (Rumania)
[sunting]

Serba-serbi
Presiden Uni Soviet Yuri Andropov adalah seorang direktur KGB
Asisten khusus Presiden Franklin D.Roosevelt, Lauchin Currieadalah mata-mata Uni Soviet sekalipun dia membantah, tetapi dokumen-dokumen mebuktikan hal tersebut.
Diduga, dua-pertiga staf di kedutaan Uni Soviet adalah agen KGB.
Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menjadi agen KGB yang bertugas di Jerman Timur.
Agen KGB dapat mengetahui berapa jumlah anggota FBI dan letak kendaraan mereka diparkir.
Salah satu agen senior CIA, Aldrich Ames berkhianat menjadi agen KGB dengan imbalan materi yang tinggi. Demikian pula dengan Yuri Nosenko, wakil kepala KGB untuk urusan keamanan internal dan agen asing yang menyebrang dan bekerja untuk CIA.
[sunting]

Agen rahasia
Gary Powers
Allen Pope
Mata Hari
Rudolf Abel
Nathan Hale
Ion Pacepa

Monday, May 22, 2006

Mengantisipasi Penyalahgunaan Ilmu Intelijen

Oleh F. Sidikah RAlangkah apesnya nasib Ersa Siregar dan kawan-kawan. Maksud hati ingin meliput, malah disandera GAM. Masih disangka intel pula. Paling tidak, para kru RCTI itu, dituduh membantu kegiatan mata-mata militer karena saat liputan, membawa dua orang istri perwira TNI AU. Padahal pihak TNI sendiri sudah menjamin bahwa kedua istri perwira itu, Safrida dan Soraya, bukanlah intel. ”Mereka ibu rumah tangga biasa,” kata Pangkoops Mayjen TNI Bambang Darmono. Bagi seorang intel betulan, digunakannya identitas lain, dalam melakukan operasi intelijen, merupakan strategi tersendiri. Istilahnya cover atau penyamaran. Segala sarana dan prasarana yang dapat mendukung kesempurnaan dalam menjalankan cover-nya, sudah disiapkan lebih dahulu. Jangan heran kalau dalam melakukan penyamaran, adakalanya si intel itu bahkan bisa jauh lebih hebat dibandingkan dengan sosok yang dimainkannya. Itulah sebabnya mengapa Mossad, CIA atau KGB, bisa sampai bertahun-tahun lamanya dalam menyiapkan cover. Jauh sebelum si agen itu beroperasi dan melakukan penetration atau infiltration ke organisasi atau negara sasaran yang dituju. Kalau perlu sampai menikah dengan orang setempat agar cover-nya sempurna dan lepas dari kecurigaan. Ketahuan? Jangan harap bisa selamat alias bebas begitu saja. Minimal kena hukuman penjara karena melakukan kegiatan mata-mata. Kecuali kalau sasaran yang dituju ternyata lebih cerdik. Bisa-bisa si agen yang tertangkap, malah dijadikan double agent bahkan triple agent. Tentu saja risiko seorang double atau triple agent akan jauh lebih besar dihadapi. Syukur-syukur kalau negara sasaran tidak punya undang-undang yang bisa dikenakan terhadap orang yang melakukan kegiatan mata-mata. Misalnya di Indonesia. Bagi intel asing, kalau ketahuan melakukan kegiatan mata-mata, paling-paling cuma diusir dan dideportasi. Itu pun kalau ada bukti.Sedangkan bagi warga negara sendiri yang melakukan kegiatan mata-mata yang jelas-jelas merugikan negara, cuma dikenakan pasal-pasal dalam KUHP tentang kejahatan terhadap keamanan negara, yang isi pasal maupun sanksi hukumannya sangat fleksibel. Nasib paling bagus ya cuma kena blacklist. Itu pun alamat karier selesai. Di dunia intelijen, kalau penyamaran terungkap, daripada kena hukuman, blacklist dan malu seumur hidup, lebih baik memilih mundur, menghilang, ngumpet, atau mati saja sekalian. Makanya, para agen infiltrasi itu banyak yang memilih bunuh diri kalau cover-nya ketahuan musuh.Pada kasus Ersa, di mana pihak GAM menduga bahwa kedua istri perwira itu melakukan kegiatan mata-mata, berawal dari kecurigaan GAM bahwa TNI melakukan operasi intelijen dengan menggunakan cover sebagai wartawan atau petugas PMI. ”Kami memperkirakan intelijen TNI sudah lumpuh sehingga mereka terpaksa menggunakan identitas kewartawanan dan palang merah untuk bisa masuk ke wilayah kami,” ujar Ishak Daud, yang menjadi Panglima Operasi GAM untuk wilayah Peureulak, Aceh Timur Bagi GAM, kecurigaan itu muncul sebagai langkah antisipatif GAM terhadap bocornya pertahanan mereka oleh pihak TNI lewat penggunaan cover tersebut. Padahal strategi yang sama juga dilakukan oleh intel GAM sendiri. Misalnya dengan menyamar sebagai penduduk. Menurut informasi yang didapat intel TNI di lapangan, banyak anggota GAM yang menggunakan KTP penduduk dengan berbagai cara termasuk merampas sehingga memiliki identitas lain sesuai dengan identitas pada KTP yang ada.Memang, dengan alasan operasi atau kegiatan intelijen, tindakan yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai perbuatan kriminal, umumnya dilegitimasi oleh pelaku sebagai perbuatan yang wajar dan dianggap ”sah-sah” saja. Undang-undang IntelijenSaat ini, didirikannya International School of Intelligence di Batam dan Institut Intelijen Negara di Sentul sebagai sekolah intelijen pertama di dunia yang akan beroperasi pada akhir tahun ini, tentu akan membawa paradigma baru dalam bidang intelijen. Paling tidak, adanya perubahan paradigma dalam memandang ilmu intelijen sebagai ilmu dan seni. Selama ini intelijen dianggap tabu untuk dipelajari secara terbuka. Berawal dari diterapkannya ilmu intelijen dalam bisnis (intelligent business/competitive intelligent) pada beberapa negara di dunia. Amerika, Swedia, Perancis, Jerman, Australia, Inggris, Belanda, Swiss, Rusia, RRC dan Jepang sudah memanfaatkan intelijen bisnis atau intelijen kompetitif sejak bertahun-tahun lalu. Penggunaan intelijen dalam industri atau perusahaan membuat industri mereka dapat merajai industri dunia.Di Indonesia sendiri, beberapa tahun belakangan ini intelijen bisnis mulai dipelajari secara terbuka sebagai salah satu mata pelajaran pada beberapa jurusan manajemen. Hal itu menjadi salah satu dasar mengapa ilmu intelijen kemudian dipandang ”layak” untuk dipelajari secara terbuka. Sehingga, ketika Presiden Megawati meminta BIN untuk lebih mengantisipasi kejahatan transnasional dan terorisme dunia setahun lalu, permintaan itu disambut oleh BIN dengan ide mendirikan sekolah untuk mempelajari ilmu intelijen secara terbuka. Sama halnya seperti ilmu kepolisian yang juga mulai dipelajari pada beberapa universitas. Di Universitas Indonesia sendiri, ilmu kepolisian sudah dijadikan sebagai jurusan tersendiri untuk tingkat Strata-2 sejak delapan tahun lalu. Tentu saja belajar ilmu kepolisian tidak otomatis menjadikan lulusannya sebagai polisi. Sama halnya dengan ilmu intelijen. Belajar ilmu intelijen, mestinya memang tidak otomatis menjadikan lulusannya sebagai agen intel di lembaga intelijen tertentu. Sebagai multi disiplin ilmu, tentunya berbagai ilmu yang ada baik ilmu murni maupun ilmu terapan dapat terkait dengan ilmu intelijen.Hanya saja, ada satu hal yang perlu dipikirkan. Memberi kesempatan pada masyarakat umum untuk mempelajari ilmu intelijen secara terbuka, harus diimbangi dengan perangkat lain untuk dapat mengantisipasi jika terjadi dampak negatif dari penerapan ilmu intelijen yang tidak pada tempatnya. Apalagi jika kemudian dipelajari beberapa hal yang sifatnya teknis seperti fotografi rahasia, penyadapan, penyelidikan, pengamanan dan penggalangan atau hal lain yang bersifat teknis dalam melakukan operasi atau kegiatan intelijen.Ada dogma bahwa menjadi ”orang intel” dan berkecimpung dalam ”komunitas intelijen” (intelligent community), bukan berarti bekerja pada sebuah lembaga intelijen tertentu dan menjadi agent action di lembaga tersebut. Ia bisa saja hanya merupakan orang binaan atau sekedar informan pada jaringan tertentu.Ini yang ”berbahaya”, karena sifatnya laten dan tidak terkontrol. Apalagi jika kemudian orang tersebut lepas dari user-nya, yaitu orang atau agent handle yang mengendalikan orang binaan atau informan tersebut Bisa-bisa, sekedar untuk memenuhi need-nya, intelijen malah dijadikan lahan bisnis tersendiri yang cukup empuk. Kalau sudah begitu, yang ada bukan lagi intelijen bisnis tapi bisnis intelijen alias bisnis informasi untuk kepentingan tertentu. Untuk itu, rasanya perlu dipikirkan, agar dapat dibuat semacam undang-undang tentang intelijen. Tentunya isi undang-undang tersebut untuk mengantisipasi berbagai kegiatan atau operasi intelijen dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab, yang akibatnya dapat merugikan bangsa dan negara lewat pemanfaatan ilmu intelijen secara salah. Adanya undang-undang tersebut juga merupakan alat legitimasi bagi negara, yang tentunya dijalankan oleh polisi, untuk dapat mengambil tindakan hukum terhadap berbagai tindak kejahatan yang terjadi, yang merupakan bagian dari sebuah kegiatan atau operasi intelijen. Bukan tidak mungkin, ke depan, akan berkembang modus-modus kejahatan baru dengan menyimpangkan penggunaan ilmu intelijen tersebut. Jika itu terjadi, mau tidak mau tentu polisilah sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk mengambil tindakan hukumnya. Sudah siapkah Polri menghadapi hal itu? Mahasiswa Pascasarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia

8 Posisi Bercinta Ala Kamasutra

8 Posisi Seks Teratai Ala KamasutraKapanlagi.com - Tersohor sebagai seni bercinta yang tinggi. Karya klasik tentang ketrampilan seks dan seni bercinta ini ditulis pada abad ke 3 Masehi. Kamasutra mengajarkan gaya dan posisi bercinta yang sarat akan seni terlihat dalam beberapa posisi berikut ini:
Teratai Mekar
Posisi wanita berbaring telentang membuka kaki selebar mungkin, merendahkan kepalanya dan mengangkat bagian-bagian tengah tubuhnya. Pihak lelaki memeluk bagian tengah sehingga memudahkan masuknya Mr P ke dalam. Posisi seperti ini dapat merasakan sensasi yang berbeda.
Kuncup Teratai
Posisi kurang lebih sama seperti diatas, hanya saja pada bagian ini wanita mengangkat kedua belah pahanya dan membiarkannya tetap terbuka lebar lalu melakukan penetrasi. Ketika melakukan posisi ini, lelaki bias bergerak ke depan dan belakang, juga dapat melakukan gerakan zig zag.
Tekukan Teratai
Wanita menekuk lututnya sehingga kedua paha dan betisnya saling berdempetan lalu posisi berbaring menyamping. Sementara sang pria bisa ‘menyerang’ dari posisi yang paling mudah. Posisi ini dalam Kamasutra disebut posisi Indrani. Posisi ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang. Karena gayanya tidak biasa dan termasuk dalam tahap hubungan seksual tingkat tinggi.
Teratai Mengunci
Kedua kaki laki-laki maupun wanita direntangkan lurus keluar ke arah pasangan masing-masing, disesuaikan dengan kebiasaan tidur masing-masing pasangan. Pada posisi miring, pihak lelaki harus selalu berbaring dengan sisi kiri tubuhnya. Sedangkan wanita berbaring miring pada sisi kanannya.
Teratai Menekan
Jika sudah dalam posisi mengunci, kemudian perempuan menekan Mrs V menuju Mr P pasangannya dengan kedua pahanya. Tekanan dari depan ke belakang yang kuat terhadap penis akan ditemui seni bercinta yang luar biasa meski agak sulit. Tapi dari kesulitan itu didapat seni kenikmatan.
Teratai Memeluk
Posisi wanita salah satu pahanya ditempatkan pada melintang paha pasangan. Posisi ini sangat mudah dilakukan,santai dan tidak terlalu berbelit. Dilakukan sembari duduk berhadapan,sementara kedua tangan saling berangkulan. Ciuman dan eratnya pelukan memperdalam keintiman pasangan. Sesekali wanita dapat melepaskan rangkulannya dan menahan dengan tangannya.
Belahan Teratai
Wanita meletakkan salah satu kakinya diatas bahu pasangan, kaki yang satunya lagi direntangkan lurus ke depan. Kemudian kaki yang direntangkan itu diletakkan diatas bahu kekasihnya. Terus kaki yang tadi diletakkan diatas bahu direntangkan keluar, lalu melakukan posisi ini secara bergantian.
Teratai Gantung
Laki-laki menyandarkan dirinya pada sebuah tembok, dan wanitanya duduk diatas kedua tangan pasangannya yang disatukan dan menyangga pantat wanita. Wanita melingkarkan kedua tangannya pada leher laki-laki lalu meletakkan kedua pahanya pada pinggang laki-laki. Sembari menggerakan dirinya dengan kedua kakinya yang menyentuh tembok tempat sandaran laki-laki

KENANGAN TERINDAH

Awal pertama melihatmu kamu begitu lugu,sehingga membuatku terpesona.Kamu hanya bisa tersenyum dan tersenyum saja,sehingga aku jd penasaran seperti apa kamu sebenarnya???????????Setelah hari-haripun berlalu kita semakin dekat,awalnya aku tak mau bercinta lagi tetapi sejak melihatmu aku sangat menyukaimu tetapi aku tak tau apa yang kau rasakan,apakah sama apa yg aku rasa saat ini.Suatu tempat yang indah jadi saksi,waktu itu dengan di iringi lagu yang indah.Oh itu adalah hari yang begitu indah tetapi hari itu juga lah hari yang begitu berat buatku...mau tak mau aku harus terima walau berat buatku untuk terima semua itu.Hanya satu yang ku ingin ya tuhanku..kapan kau pertemukan aku lagi.sekian dulu curahan hatiku and by...by.......mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmuah......buat kekasihku yang jauh di sana.i love u,i miss u,i need u.

Palu, 22 Mei 2006
By. INDRI ASTUTI

Sunday, May 21, 2006

Kabupaten Magelang

GUMPALAN awan bergulung-gulung keluar dari puncak Gunung Merapi. Wedhus gembel, demikian masyarakat setempat menyebut awan panas karena bentuknya seperti bulu domba.
AWAN panas bersuhu sekitar 1.000 derajat celsius pertanda gunung api yang "dimiliki" oleh empat kabupaten, yaitu Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolali, itu meletus. Menyusul suara gemuruh yang memekakkan telinga, batu-batu besar seukuran rumah terlempar ke sana ke mari. Seakan ditumpahkan dari puncak gunung, muncul warna merah membara. Pada pukul 05.00 pagi itu leleran lahar terlihat jelas. Indah sekaligus menakutkan.
Gambaran tentang meletusnya Merapi itu merupakan hasil dokumentasi saat sang gunung meletus pada 10 Februari 2001. Film dokumenter berdurasi 22 menit itu berjudul "Napas Bumi Merah" dan hanya diputar di Keteb Volcano Theater (KVT). KVT berlokasi di dataran tinggi Keteb, Desa Keteb, Kecamatan Sawangan, satu dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang.
Keteb-yang diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro pada 21 Maret lalu-merupakan komoditas baru pariwisata milik Kabupaten Magelang. Lokasi wisata ini segera menjadi andalan baru bagi kas pendapatan asli daerah kabupaten tersebut.
KVT yang berpendingin ruangan dengan kursi VIP berdaya tampung 50 pengunjung bertiket masuk Rp 2.500/orang. Dari KVT, Magelang menerima rata-rata Rp 10 juta/bulan. Selain KVT, dari tempat berketinggian 1.130 meter di atas permukaan laut ini terdapat gardu pandang untuk menikmati panorama alam dan udara yang sejuk. Fokusnya tentulah si gunung yang tingginya 2.968 meter itu.
Selama ini, Magelang lebih dulu dikenal sebagai lokasi tempat Candi Borobudur berdiri. Candi Borobudur memang menjadi magnet bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Bagi Magelang sendiri, Borobudur hanyalah satu dari 56 potensi obyek daerah tujuan wisata (ODTW) yang dimilikinya. Selain ODTW, masyarakat di kabupaten ini memelihara 14 kesenian daerah, seperti kesenian kuda lumping, kubrosiswo, gatoloco, dan lain-lain, yang bisa dikemas menjadi obyek wisata.
Sebelum Keteb diresmikan, catatan pada tahun 2002 menunjukkan Magelang memiliki tujuh obyek wisata yang telah dikelola secara efektif. Obyek itu Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon, Taman Rekreasi Mendut, Taman Rekreasi Kalibening, Pemandian Air Hangat Candi Umbul, Telaga Bleder, dan Taman Anggrek Borobudur. Dari sekitar 2,3 juta wisatawan ke obyekwisata di Magelang, kabupaten ini meraup tidak kurang dari Rp 11,4 miliar.
Keberadaan obyek wisata menumbuhkan usaha hotel dan rumah makan. Magelang memiliki satu hotel berbintang lima di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, berpanorama Gunung Manoreh. Hotel lain, yang berjumlah 15, berkelas melati satu hingga tiga. Dari seluruh hotel yang ada, Magelang sedikitnya menerima pajak hotel sejumlah Rp 1,6 miliar. Adapun penerimaan pajak dari 30 rumah makan yang berkualifikasi A hingga C sekitar Rp 500 juta.
Pariwisata merupakan salah satu dari tiga sektor unggulan Magelang. Dua lainnya adalah pertanian dan industri kecil dan menengah. Ketiga lapangan usaha ini membentuk hubungan simbiotik, yaitu agrowisata, agroindustri, dan industri wisata. Namun, sayangnya, Pemkab Magelang belum menggali potensi yang dimiliki secara optimal. Daerah ini masih memiliki permasalahan dengan kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah setempat mencatat, pada tahun 2002 terdapat 73.455 keluarga miskin dan sekitar 100.000 orang yang belum mendapat pekerjaan.
Di daerah yang nyaris setiap bulan panen wisatawan, seperti Borobudur, pun masih terdapat keluarga miskin. Ada sekitar 2.600 keluarga miskin dan 5.700 penganggur di Kecamatan Borobudur yang tidak kecipratan rezeki dari lokasi ini. Rata-rata pendapatan yang dimiliki masyarakat Borobudur Rp 150.000. Jauh dari mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum di Magelang yang sudah mencapai sekitar Rp 300.000/bulan.
Tidak semua penduduk menggantungkan diri pada pariwisata. Dari sekitar 612.000 penduduk yang bekerja, sedikitnya 155.000 orang jadi petani, dan 195.000 orang jadi buruh tani. Penduduk yang memilih usaha perdagangan dan industri sebagai mata pencarian mereka masing-masing sekitar 74.000 orang dan 41.000 orang.
Dalam nilai Produk Domestik Regional Bruto tahun 2001 yang berjumlah sekurangnya Rp 3 triliun, usaha pertanian memberikan kontribusi tidak kurang dari Rp 1 triliun. Dari lima jenis kegiatan pertanian, tanaman pangan paling banyak memberikan pemasukan dengan nilai Rp 827,9 miliar.
Tanah di Magelang menjadi lahan yang baik untuk tanaman pangan. Produk sayuran dari kabupaten ini selain untuk konsumsi lokal juga untuk memenuhi kebutuhan tetangga, antara lain Kota Magelang, Yogyakarta, Semarang, dan Salatiga. Kentang dan cabe yang dikonsumsi daerah itu diambil dari lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Kecamatan Pakis Ngablak atau dari Kecamatan Dukun di lereng Gunung Merapi.
Hasil panen daerah ini diperjualbelikan pada pasar di tepi jalan. Jika ditarik garis, pasar- pasar itu akan menghubungkan Kecamatan Secang di sebelah utara, lalu ke Mertoyudan, Mungkid, Muntilan hingga ke Kecamatan Salam di sebelah tenggara. Pembeli eceran akan mendatangi pasar di sepanjang garis tadi. Mereka yang akan kulakan, membeli dalam jumlah besar, biasanya mendatangi kecamatan yang menjadi sentra komoditas yang dikehendaki.
Selain sayuran, Magelang juga merupakan daerah penghasil buah-buahan, seperti rambutan, pisang, dan salak. Di antara buah-buahan itu, salak dari Magelang menjadi buah tangan wajib bagi mereka yang kembali dari kabupaten ini. Hampir seluruh kecamatan di Magelang, kecuali Kecamatan Sawangan dan Ngablak, menghasilkan salak Nglumut

Cinta

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Para pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan:
Cinta terhadap keluarga
Cinta terhadap teman-teman, atau philia
Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
Cinta akan sebuah konsep tertentu
Cinta akan negaranya atau patriotisme
Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuna, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
[sunting]

Mendefinisikan cinta
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
[sunting]

Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
Afeksi: menghargai orang lain
Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
Kinship: ikatan keluarga
Passion: nafsu seksual
Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
Service: keinginan untuk membantu
Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia

Apa Sih Cuci Uang Itu …

Kalau bicara soal cuci mencuci, asumsi yang akan berkembang langsung berhubungan dengan air, dan sabun atau deterjen. Tapi tidak begitu dengan cuci cetak foto, dan cuci uang atau money loundring yang tak perlu air serta deterjen.
Soal cuci cetak foto sudah banyak diketahui caranya. Sebaliknya, cuci mencuci uang belum banyak diketahui, yang diketahui cuci uang ini selalu berkaitan dengan tindak kejahatanApa sebenarnya yang dimaksud dengan mencuci uang itu. Pencucian uang, adalah sebuah upaya yang dilakukan pelaku-pelaku kejahatan. Untuk mengaburkan aktivitasnya yang umumnya terkait dengan kejahatan narkoba, dan juga kejahatan-kejahatan lainnya. ”Umumnya hasil kejahatan itu, adalah berbentuk uang kontan. Uang hasil kejahatan ini harus dihilangkan jejak atau asal usulnya. Inilah inti dari apa yang dikatakan sebagai money loundring atau pencucian uang. Praktik pencucian uang ini biasa dilakukan oleh kejahatan, yang sudah besar, dan berbentuk sindikat. Termasuk, sindikat peredaran narkoba di berbagai belahan dunia,” .

IDENTIFIKASI JENIS BOM

Oleh : Idam Wasiadi **
Belakangan ini teror bom banyak terjadi di beberapa kota di Indonesia seperti di kota Medan, Nganjuk, Semarang, Surabaya dan Jakarta. Ibu kota Jakarta bahkan telah beberapa kali diteror dengan ledakan bom, dan terahkir sebuah bom dasyat meledak di tempat parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta (13/9/00) sehingga memyebabkan lebih dari 10 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Selain itu juga menyebabkan hancurnya bangunan dan mobil-mobil yang diparkir di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) hangus dan hancur berantakan. Pusat Laboratorium Forensik Polri telah berhasil mengidentifikasi jenis bom yang meledak di lantai parkir gedung BEJ tersebut. Dari hasil analisis terhadap residu bahan peledak yang diambil dari TKP peledakan dapat diidentifikasi jenis bomnya, yakni terbuat dari bahan peledak RDX (1,3,5-Trinitro-1,3,5-triazacyclohexane). RDX termasuk salah satu jenis bahan peledak high explosive.
Dalam usaha untuk mengungkap dan mengusut kasus peledakan yang terjadi belakangan ini, sebagai awal yang harus segera diketahui oleh fihak penyidik adalah mengidentifikasi jenis bomnya dulu tanpa mengesampingkan pencarian adanya alat-alat bukti lain. Dalam hal demikian kehadiran ahli forensik yang memang pakar dalam masalah bom dan bahan peledak menjadi sangat penting dan mendesak guna membantu memecahkan persoalan ini. Dalam usaha untuk mengidentifikasi jenis bom seorang ahli forensik biasanya menggunakan sampel residu (sisa-sisa) bahan peledak yang diambil dari TKP terutama disekitar pusat ledakan. Sedangkan pelaksanaan analisisnya akan dilakukan di laboratorium forensik. Ilmu yang mempelajari tentang hal ini sebenarnya merupakan cabang ilmu forensik yang relatif masih baru. Studi analisis terhadap residu bahan peledak untuk pertama kalinya baru dilakukan sekitar dekade tahun 1960-an.
Salah satu tantangan seorang ahli forensik dalam usaha mengidentifikasi bom yang telah meledak adalah bagaimana cara mengidentifikasinya dari residu bahan peledaknya. Tantangan ini masih dapat dipisahkan lagi menjadi 2 pokok permasalahan, pertama adalah bagaimana cara menganalisis residu bahan peledak setelah terjadi ledakan, dan kedua adalah bagaimana langkah untuk menganalisis ceceran sisa-sisa bahan peledak yang kemungkinan menempel pada bagian tangan dan pakaian tersangka saat menanganai bom serta barang-barang lain seperti mobil, rumah, bungkus-bungkus dan bangunan yang dicurigai ada kaitannya dengan kegiatan sebelum bom diledakan.
Ada beberapa alasan mengapa kedua langkah di atas harus dilakukan, alasan pertama adalah hasil pemeriksaan identifikasi bom tersebut akan digunakan sebagai alat bukti di dalam sidang pengadilan, dan alasan kedua adalah sebagai kunci untuk mengetahui apakah peledakan tersebut merupakan suatu tindakan kriminil murni, kegiatan terorisme atau karena ada motif lain seperti motif politik. Identifikasi jenis bahan peledak dari residu ataupun dari ceceran bahan peledak yang mungkin tercecer dan menempel pada tangan, pakaian, mobil, rumah dan barang lain milik tersangka selama melakukan preparasi bom akan dapat menghubungkan keterkaitan antara tersangka dengan kasus peledakan.
Sebagai salah satu cabang ilmu forensik, analisis residu bahan peledak merupakan salah satu metode yang secara teknis sangat rumit pelaksanaannya, karena residu ini merupakan senyawa yang telah mengalami perubahan bentuk dari bentuk bahan peledak aslinya menjadi senyawa pembentuknya, kerumitan ini masih ditambah lagi kemungkinan adanya bahan-bahan kontaminan seperti aspal, minyak, oli atau bahan lain yang dapat megganggu jalannya proses analisis. Karena rumitnya proses analisis ini sehingga seringkali kita dengar proses pemeriksaan identifikasi jenis bom memerlukan waktu yang cukup lama.
Setelah sebuah bom disulut dan meledak, dengan cepat bahan peledak sebagai isian utamanya berubah bentuk menjadi campuran gas berdaya tekan tinggi yang dengan segera menyebar kesegala arah dengan disertai adanya panas dan cahaya. Setelah meledak bom ini akan menyisakan residu. Residu bahan peledak yang tetinggal ini biasanya berbentuk senyawa organik dan anorganik. Dari kandungan kimiawi senyawa organik dan anorganik yang terkandung dalam residu ini seorang pakar forensik akan dapat mengidentifikasi jenis bahan peledak yang menjadi isian utama sebuah bom.
Kenyataan di lapangan seringkali menunjukkan bahwa sampel residu ini akan tercampur dan menempel pada sejumlah besar puing-puing ledakan serta tersebar luas di areal TKP serta tercampur dengan bahan-bahan lain yang bersifat mengkontaminasi. Maka pengumpulan sampel puing ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Karena dikhawatirkan apabila asal ngambil bidsa-bisa sampel puing ledakan yang diambil ternyata tidak mengandung residu bahan peledak. Untuk itu dalam sampling di TKP harus hati-hati dan sebelumnya perlu dilakukan skrining untuk mengetahui ada tidaknya kandungan residu bahan peledak. Skrining ini dilakukan melalui tes pendahuluan dengan tes warna atau tes yang lain. Salah satu tes warna yang dikenal adalah dengan mereaksikan sejumlah sampel puing-puing. ledakan dengan sedikit senyawa diphenylamin dan beberapa tetes asam sulfat pekat pada papan tetes. Bila segera terjadi reaksi perubahan warna menjadi biru, berarti sampel puing-puing tersebut positif mengandung oksidator yang tak lain adalah residu bahan peledak. Bila sampel positif mengandung residu bahan peledak, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Berikut ini disampaikan urutan langkah-langkah yang harus diambil seorang ahli forensik dalam usaha mengidentifikasi jenis bom melalui analisis residu bahan peledak. Sebagai langkah dimulai dengan proses pengumpulan puing-puing yang terjadi akibat ledakan bom. Proses pengumpulan sampel puing-puing ledakan ini termasuk didalamnya proses skrining lapangan (TKP) seperti diterangkan sebelumnya , kemudian dilanjutkan dengan proses skrining di laboratorium, proses clean up, proses ekstraksi, proses pemekatan dan diakhiri dengan proses analisis dengan peralatan instrumentasi yang ada.
Kegiatan lain yang tak kalah pentingnya dalam proses pencarian dan penanganan sampel residu mulai dari pengumpulan puing-puing ledakan di TKP hingga proses analisis di laboratorium adalah menghindari terjadinya kontaminasi baik yang berasal dari tubuh kita sendiri, TKP atau laboratorium. Untuk itu dalam semua langkah penanganan ini perlu disiapkan dan digunakan sarung tangan lateks, jas laboratorium atau kantong-kantong steril khusus. Begitu pula pada saat mengambil ceceran bahan peledak yang mungkin melekat pada tangan atau pakaian milik tersangka, mobil, rumah atau bangunan serta kantong pembungkus bom perlu dilakukan dengan langkah yang sama.
Sebagai langkah penting dalam identifikasi jenis bom ini adalah proses skrining untuk mengetahui adanya partikel residu bahan peledak yang mungkin terdapat pada puing-puing ledakan di dalam laboratorium. Proses skrining di laboratorium ini dapat dilakukan dengan cara mengamati secara visual dengan mata biasa atau dengan alat bantu seperti kaca pembesar (loupe), mikroskop, mikroskop elektron yang dilengkapi dengan sistem dispersi energi sinar X (SEM/EDX) atau alat bantu lain untuk mengamati kemungkinan adanya partikel residu bahan peledak yang menempel pada puing-puing ledakan. Bentuk partikel residu bahan peledak ini berbentuk khas, dan berbeda dengan bentuk partikel bahan atau senyawa lain. Bila hasil proses skrining positif didapatkan adanya partikel residu bahan peledak, langkah selanjutnya adalah mengekstraksi kandungan senyawa organik dan senyawa lain yang terkandung dalam residu menggunakan pelarut organik seperti aceton atau methanol. Setelah itu dilakukan proses clean up yang bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan kontaminan yang ikut terekstraksi. Proses clean up antara lain dilakukan dengan penyaringan menggunakan silika gel atau penyaring sekali pakai (disposibel) yang dapat dibeli pada agen peralatan kimia. Filtrat hasil proses clean up ini selanjutnya dipekatkan terlebih dulu sebelum dianalisis dengan peralatan instrumentasi yang ada. Proses ekstraksi residu ini juga dapat digunakan pelarut air. Ekstraksi dengan pelarut air bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan ion-ion anorganik dan senyawa organik yang larut dalam air. Kadangkala setelah bom meledak juga ditemukan adanya sedikit partikel bahan peledak yang tidak ikut meledak, terhadap partikel ini dapat langsung diproses langsung sesuai prosedur analisis bahan peledak yang ada.
Metode analisis terhadap residu bahan peledak, usapan pada tangan, pakaian, mobil rumah atau sampel bahan peledak dapat digunakan metode yang bervariasi setelah mengalami proses clean up terlebih dahulu. Metode yang dipakai untuk mengidentifikasi bahan peledak bom ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok berdasarkan atas tipe senyawanya, yaitu kelompok senyawa organik dan senyawa anorganik. Misalnya untuk mengidentifikasi senyawa organik dapat menggunakan metode kromatografi, spektroskopi massa atau metode lain seperti nuclear magnetic resonance (NMR) spectrometry. Untuk mengidentifikasi adanya kandungan senyawa anorganik berupa anion (ion bermuatan positif) atau kation (ion bermuatan negatif), sebagai uji pendahuluan dapat digunakan spot tes, dan untuk uji penegasannya dapat digunakan peralatan seperti ion kromatografi, spektroskopi IR atau XRD.
Untuk mengidentifikasi adanya kandungan senyawa organik pada residu biasanya banyak digunakan metode kromatografi, terutama kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi gas (KG) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Diantara ketiga metode kromatografi ini, KLT adalah merupakan metode yang paling banyak digunakan karena murah, sederhana dan mempunyai sensitivitas yang cukup tinggi. Kadangkala peralatan gas kromatografi digabung dengan detektor spektroskopi massa (MS) atau FTIR sehingga peralatan instrumentasinya berubah menjadi GC-MS atau GC-FTIR. Peralatan lain seperti ion kromatografi banyak digunakan untuk mengidentifikasi anion seperti klorat dan nitrat. Spektroskopi sinar infra merah (IR) digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik yang larut dalam air (misalnya gula) dan anion yang secara spesifik terserap pada daerah IR (misalnya klorat dan nitrat). Peralatan difraksi sinar X (XRD) cocok digunakan untuk pengamatan senyawa berbentuk kristal yang terkandung dalam residu bahan peledak.
Setelah kandungan senyawa dalam residu mengalami proses analisis dengan berbagai peralatan instrumentasi yang ada barulah dapat diidentifikasi jenis bomnya, apakah bomnya terbuat dari bahan peledak komposisi C-1, C-2, C-3, C-4, RDX, TNT, semtex atau bahan peledak yang lain.
Status quo TKP
Status quo TKP diidentikkan dengan TKP yang masih dalam keadaan aslinya dan belum mengalami perubahan-perubahan apapun terhadap benda-benda yang ada didalamnya. Status quo TKP ini menjadi begitu penting , karena dapat dikatakan bahwa 50 persen keberhasilan penyidik dalam usaha mengungkap suatu tindak pidana seperti teror bom ini sangat ditentukan bagaimana cara mengolah TKP secara benar. Dengan demikian sangat diperlukan adanya dukungan dan kesadaran masyarakat untuk tidak masuk dan merusak TKP yang ada. Banyak pengalaman menunjukkan begitu ada kejadian peledakan atau pengeboman tanpa diberi komando banyak warga masyarakat yang tidak ada kompetensinya langsung datang ke TKP dengan berbagai alasan, entah datang hanya sekedar melihat-lihat, menolong korban, menyelamatkan harta bendanya atau memanfaatkan situasi untuk mencuri barang berharga. Bahkan TKP sudah diberi police line-pun masih juga dilanggar. Tanpa mereka sadari secara tidak sengaja tindakan demikian dapat menyebabkan rusaknya TKP dan dapat membahayakan mereka sendiri bila terjadi ledakan susulan. Tindakan seperti demikian dapat menyebabkan rusaknya TKP, karena dapat menyebabkan berubahnya tata letak barang bukti yang ada, hilang dan bertambahnya sidik jari laten yang ada pada barang bukti, menyebabkan adanya bahan kontaminan yang dibawa pengunjung, hilangnya jejak-jejak kaki, jejak sepatu atau ban.
Dengan sering terjadinya teror bom belakangan ini serta sering rusaknya TKP saya rasa sejak sekarang fihak Polri seyogyanya sudah mulai memgkampanyekan atau semacam prosedur tetap yang berisi tentang petunjuk kepada masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang perlu diambil apabila ada kejadian seperti ini. Misalnya bagaimana cara menghadapi teror bom baik yang datang melalui telpon, faksimili, surat, teror bom di tempat-tempat umum seperti pasar, plaza, gedung perkantoran dan lain-lain. Juga mengkampanyekan cara bertindak apabila terjadi ledakan bom, larangan masuk ke TKP, serta anjuran lain yang dapat menciptakan rasa aman masyarakat dalam menghadapi teror bom ini.

Marak, Peredaran Senpi Bebas di Poso

(Selasa, 04 Oktober 2005) - Kontribusi dari YTM - Terakhir diperbaharui (Senin, 17 Oktober 2005)
Sumber : Suara PembaruanPALU - Peredaran senjata api (senpi) yang masih berlangsung secara bebas di Poso,
Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi akar penyebab begitu mudahnya terjadi aksi-aksi kekerasan seperti penembakan
misterius yang terus menerus menelan korban jiwa.
Peredaran senpi di Poso sangat kompleks dari transfer hingga produksi senpi ilegal, diduga melibatkan pihak yang
pernah terlibat secara langsung dalam konflik Poso (1998-2005) serta pihak-pihak lain yang menarik keuntungan
ekonomi dan politik dari penyebaran senpi tersebut. Demikian diungkapkan Direktur Yayasan Tanah Merdeka (YTM)
Palu, Arianto Sangaji kepada Pembaruan sebelum peluncuran kertas posisi 4 berisi hasil penelitiannya tentang
peredaran ilegal senjata api di Sulteng, Selasa pagi (4/10) di Palu. Menurut Arianto, setelah kekerasan berdimensi
etno religius pecah di Poso Desember 1998, maka Poso atau Sulteng umumnya menjadi daerah dengan masalah
peredaran senpi ilegal paling serius di Indonesia. Indikasinya terlihat dari meningkatnya kekerasan bersenjata dari
tahun ke tahun di daerah ini. Menurut Arianto, antara tahun 2000-2004 berdasarkan data Polda Sulteng, terdapat 174
kasus kekerasan menggunakan senpi (penembakan misterius maupun serangan-serangan terbuka antar dua komunitas
yang berbeda agama) terjadi di daerah ini dan korban terbesar di Poso. Jumlah itu belum termasuk data kepemilikan
senjata api secara ilegal yang mencapai puluhan kasus namun menurut Arianto, seperti fenomena gunung es, baru
terlihat di permukaannya saja tetapi di bagian dalam sebenarnya jauh lebih besar. Arianto yang melakukan penelitian
khusus tentang peredaran senpi di Poso menyebutkan, para milisi yang bertempur di Poso diperkirakan mulai
memasukan senpi ke daerah itu sejak tahun 2000. Adapun jenis-jenis senpi yang beredar di Poso, sebut Arianto,
seperti senjata serbu (jenis M-16, AK-47, SS-1), semi otomatik (SKS, M1-Carbin, M1-Garand), senapan bolt action
(SMLE No. 5, Jungle carbine, Mauser), sub-machine gun (jenis Uzi, Thompson), machine gun (RPD, FN Minimi, Bren
MK), pistol (jenis FN) dan revolver (jenis colt dan S-W). Senjata-senjata itu antara lain buatan USA, Inggris, Belgia,
Rusia, Jerman dan Indonesia. Alur penyelundupan senjata itu ke Indonesia, lanjut Arianto, antara lain melalui Filipina
bagian selatan kemudian dibawa masuk ke Kepulauan Sangihe Talaud di Sulawesi Utara. "Biasanya senjata jenis M-16
diselundupkan melalui metode lompat kodok, yang berpindah dari satu pulau ke pulau lain di daerah kepulauan Sangihe
Talau untuk selanjutnya dibawa sampai ke Poso,' ujar mantan pengajar Fisip Universitas Tadulako (Untad) Palu ini. Di
Sulteng sendiri katanya, ada beberap titik transit senpi ilegal itu sebelum sampai ke Poso. Diantaranya desa-desa Pesisir
di Kabupaten Poso, Kepulauan Togean Kabupaten Tojo Una-una dan Kolonedale serta Bungku Selatan, Kabupaten
Morowolai (keduanya hasil pemekaran Kabupaten Poso). Aparat keamanan (TNI/Polri), bukan menjadi tumpuan yang
baik untuk keselamatan jiwa rakyat di Poso. (128)
http://ytm.or.id - Yayasan Tanah Merdeka Powered by Mambo Generated: 22 May, 2006, 17:00

Jangan jatuh cinta???

hari saya senang mendapat teguran dari rekan sejawat yang mengkritik tulisan Do not fall in love with your agent. Karena teguran tersebut mengungkit kejujuran dan kebenaran cerita seutuhnya.Baiklah....Memang benar CIA itu tidak bisa dinilai bermoral atau tidak bermoral secara sepintas lalu, cerita saya sebelumnya seolah-olah menggambarkan agen-agen CIA yang telah lolos dari proses pendidikan adalah mereka yang mampu mengendalikan perasaan dan selalu bersikap profesional. Cerita itu cuma karangan saja...pada intinya pesan saya sangat sederhana dan langsung saya tujukan kepada segenap anggota komunitas intelijen Indonesia.Saya merasa ini sangat perlu karena saya mendeteksi kasus demi kasus cukup mengganggu pengembangan profesionalitas insan intelijen Indonesia. Khususnya buat mereka yang bertugas di luar negeri.Berbeda dengan kasus cinta lokasi celebritis Indonesia yang hanya berdampak pada kehidupan pribadi dan keluarga, maka cinta lokasi buat insan intelijen adalah kesalahan fatal yang tidak termaafkan, karena dampaknya mencakup pada kinerja dan tidak tercapainya tujuan dari tugas pokoknya.Singkat kata, saya menganjurkan kepada seluruh komunitas intelijen Indonesia untuk waspada dari faktor ini dan juga kepada unsur pimpinan untuk mengembangkan mekanisme pengawasan dan pembinaan yang lebih baik.Para pembaca mungkin menganggap enteng persoalan ini, tetapi faktanya kita mungkin akan kecolongan atau bahkan kehilangan sejumlah agen muda yang potensial karena rayuan maut cinta yang mendorong seorang agen untuk meninggalkan atau mengabaikan tugas pokoknya.Akhir kata, saya senang karena ternyata ada rekan sejawat yang cukup senior yang juga membaca blog Intelijen Indonesia.Sekian

Demokrasi dan Teror

Monday, February 27, 2006
Pertanyaan mas Enda sungguh menggelitik saya untuk kembali menulis tentang motif-motif gerakan teror.Saya jadi teringat international summit on democracy terrorism and security yang diadakan di Madrid tahun 2005 lalu, tepatnya pada 8-11 Maret.200-an orang pakar dan praktisi sekuriti (rasanya ada orang Indonesia yang ikut tapi entah siapa?) saya sendiri berhalangan dan hanya ikut sebagai pemantau lewat weblog yang diprotek password. Mereka membahas dan berdebat habis soal demokrasi, terorisme dan keamanan yang bisa diterima secara akademis.Apa yang bisa saya sharing dari sana, khususnya terkait dengan pertanyaan mas Enda bahwa demokrasi juga menjadi salah satu sebab terjadinya proses radikalisasi dari mereka yang teralienasi/tersingkir oleh sistem demokrasi.Karena mayoritas pesertanya adalah pendukung berat demokrasi, maka sudah bisa diduga bahwa kesimpulan mereka mengarah pada bagaimana memperkuat demokrasi sebagai salah satu pilar dalam melawan terorisme. Meskipun kita sulit melihat kaitan langsung antara penguatan demokrasi dengan penanganan terorisme, tampak bahwa para pakar dunia tersebut begitu yakinnya bahwa demokrasi adalah pil mujarab menata umat manusia modern.Kalo pendapat para pakar menurut saya justru kurang menarik. Saya malah tertarik dengan komentar awam dari belahan bumi lain, misalnya pendapat seorang peserta non-pakar yang menyatakan bahwa kebangkitan kelompok teror Islam tidak ada kaitannya dengan nilai-nilai barat atau demokrasi. Kemudian pendapat lain tentang perlakukan tidak adil negara-negara Eropa terhadap komunitas imigran asing, khususnya kelompok muslim. Singkatnya barat dengan nilai-nilai demokrasinya menerapkan standar ganda yang bisa dilihat semua orang. Misalnya dalam masalah Israel, Afghanistan, Irak, Iran, serta sejumlah negara Amerika Latin dan Afrika. Dengan demikian tidak ada kepercayaan dalam benak maupun hati orang-orang non barat.Kembali pada soal motif gerakan teror atau penyebab timbulnya gerakan teror, berikut sejumlah faktor yang dirangkum dari summit tersebut:
Psikologis
Politik
Ekonomi
Agama
Budaya
Saya tidak akan bahas satu persatu karena file pdfnya bisa saudara-saudara lihat di http://summit.clubmadrid.org/
Saya akan fokuskan pada pertanyaan mas Enda pada komentar di tulisan Tentang Melawan Terorisme sbb:
Kalo pendapat yang mengatakan justru disebabkan karena "demokrasi" bagaimana pak? Establishment dan sistem sekrg dengan legitimasi yang datang dari demokrasi membuat ada kelompok2 yang teralienasi dan merasa tidak punya suara, kelompok ini yg kemudian teradikalisasi dan menjelma menjadi gerakan teroris.
Jawabnya tidak bisa bersifat general/umum karena demokrasi merupakan terminologi yang luas dan dalam pelaksanaannya berbeda-beda di setiap negara. Ada sifat partikular dalam pelaksanaan demokrasi disesuaikan dengan budaya lokal dll. Tidak semua demokrasi menjamin kesetaraan secara inklusif/pluralistik dan menghormati hak-hak minoritas. Bisa jadi dalam negara "demokratis", pihak mayoritas melakukan diskriminasi secara sistematik terhadap minoritas, sehingga hal ini bisa saja mengkristalkan perlawanan kelompok minoritas dalam bentuk gerakan radikal dan perjuangan dengan kekerasan. Untuk model ini, komentar mas Enda tentu mendapat dukungan.
Belum lagi dari faktor stabilitas dan tingkat konsolidasi demokrasi yang mana semua pihak menghormati aturan main dalam berdemokrasi. Seperti kita lihat dalam demokrasi di Indonesia, sebaik apapun perkembangannya, kita bisa memperhatikan betapa kasarnya perjuangan kaum demokrat itu dalam "berebut" kekuasaan dan kekayaan. Sehingga tidak mengherankan bila kecenderungan langgengnya korupsi tetap menjadi ancaman potensial bagi Indonesia. Lain halnya jika konsolidasi demokrasi tersebut diperkuat dengan landasan hukum dan pelaksanaannya yang tegas tanpa pandang bulu. Saya kira semua tahu, reformasi hukum dan aparat keamanan tampaknya mengalami hambatan terbesar.
Singkatnya, demokrasi tidak menjamin dirinya kebal terhadap ancaman teror.
Tidak ada jaminan bila kita menempuh jalan demokrasi, maka teror akan berakhir. Dalam kasus India, aksi pembunuhan terhadap pimpinan politik oleh aktivis radikal merupakan contoh yang gamblang. Bahwa kekecewaan kelompok tertentu yang berkembang menjadi aksi teror dalam sebuah sistem demokrasi bisa saja terjadi. Tetapi model kelompok seperti ini bisa dideteksi sejak awal....karena mereka tidak akan jauh dari kategori ethno-nationalisme, separatisme, revolutionis kelompok kiri, kelompok agama , and kelompok ekstrim kanan. Petunjuk awalnya adalah suara tidak puas atas perlakuan atau kebijakan pemerintah.
Ah saya jadi ngalor-ngidul nulis tidak karuan. Meski begitu, harapan saya, mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat.
Sekian

ADE RAI,"BINARAGASEBAGAIGAYA HIDUP"

Binaraga serupa dengan memperagakan diri. Keterpaduan antara seni tampil dan olah tubuh menjadi sisi yang menentukan keberhasilannya. Tapi untuk bisa eksis, perlu motivasi dan gaya hidup. Itulah yang tersirat dari sosok Ade Rai, "Hercules" dari Indonesia. Tapi, siapa sangka dulu ia hanyalah seorang anak yang bertubuh sedang-sedang saja?
"Pinginnya sih jadi atlet bulu tangkis. Tapi mungkin karena persaingan yang keras dan potensi kurang besar, saya pun gagal," ujar Ade mengenang masa lalunya. Meski tak ada jalur olahraga dalam keluarganya, Ade telah mengenal olahraga sejak umur enam tahun. Bisa jadi kegemaran sang ayah, I Gusti Rai Widjaya, yang menggemari berbagai cabang olahraga di masa mudanya, merasuk dalam jiwa Ade kecil. Malah sejak usia 9 - 17 tahun Ade rutin berlatih bulu tangkis hampir tiap hari.
Di usia 17, terjadi titik balik. Displin latihan bulu tangkis sempat mengacaukan sekolahnya. Saat itu orang tuanya menawarkan pilihan, meneruskan atau berhenti latihan bulu tangkis. "Saya pun mantap mendahulukan sekolah sebab sekolah itu kewajiban sekaligus tanggung jawab pada orang tua dan diri sendiri," kata Ade.
Tujuannya, menang panco!Garis hidupnya rupanya menentukan lain. Di sekolahnya, SMA Kanisius Jakarta - yang muridnya cowok semua - saat itu sedang musim panco. Tak terkecuali pemuda jangkung bernama lengkap I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha itu pun ikutan.
Dari pengalaman bertanding panco ia mendapat pelajaran perlunya motivasi dalam mengerjakan sesuatu. Ia pun membandingkan, antara saat kalah bertanding main bulutangkis dan kalah main panco. "Dulu kalau kalah main bulutangkis, saya merasa biasa saja. Tapi saat kalah panco, saya kecewa luar biasa," tuturnya. Dengan semangat untuk bisa menang, tiap hari ia berlatih keras dengan ber-push-up mulai ratusan hingga ribuan kali. Selain itu Ade rajin mengangkat barbel, terutama yang dobel untuk memperbesar dan memperkuat otot lengan. Usaha lain pemuda kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970, itu adalah bergabung dengan fitness center yang lagi mode. Dari pendekatan secara alamiah, tubuhnya ternyata berkembang makin atletis.
Tak heran bila Yoppy Irawan, manajer tim binaraga DKI (saat itu) yang kebetulan bertemu saat Ade berolahraga di kompleks Senayan, mengajaknya untuk ikut binaraga.
Arahan baik baru didapat setelah Ade tinggal di Bandung. Tepatnya Oktober 1989, ketika ia jadi anggota klub SOSI (School of Selfdefense Indonesia) di kota kembang. SOSI jadi kelompok binaraga pertama yang dimasukinya. Tujuannya waktu itu pun bukan untuk jadi atlet, tapi sekadar ingin tahu lebih banyak tentang binaraga. "Waktu itu saya kuliah di Unpar sebelum kemudian pindah ke Jakarta karena diterima di FISIP UI jurusan Hubungan Internasional," paparnya.
Di klub SOSI, atlet yang kini bertinggi 183 cm dan berbobot 92 - 100 kg itu berlatih bersama beberapa binaragawan. Di antaranya Sukardi (juara nasional 1990, PON 1985 dan 1989, serta juara 4 kali SEA games), Benni Wijaya (juara nasional kelas 85 kg), dan Tommy Hendarmin (juara nasional 1990 kelas 80 kg).
Ade bilang, dalam binaraga teman latih itu paling utama. "Dengan teman latih yang baik, kita jadi tertantang dan bersemangat memperbesar otot. Pelatih sesekali saja diperlukan untuk menambah pengetahuan," tutur Ade yang belum juga punya pelatih khusus.
Melihat perkembangan otot-ototnya, teman-teman dekat seklub berpendapat, kalau ada pertandingan panco, Ade Rai pasti menang. Uniknya, ayahnya tidak tahu apa yang tengah dia tekuni. Malah orang tuanya sempat mengingatkan untuk tidak buang-buang waktu dengan rajin olahraga yang bisa mengganggu prestasi sekolah.
Setelah bergelut dengan barbel selama tiga tahun lebih, Ade Rai memberanikan diri mengikuti Kejurnas Antarwilayah di Bali pada Juni 1992. Tak disangka, kenekadannya yang tanpa didahului persiapan apa-apa membuahkan hasil gelar juara pertama di kelas 80 kg menengah ringan. "Saya gembira sekali, baru pertama berlomba langsung merebut medali emas. Apalagi saya tampil apa adanya. Mungkin karena potensi dan bakat saya di sana. Sejak itu saya makin yakin, binaraga memang bidang saya," kenangnya sambil tertawa mengingat ia sempat malu saat mendapat sambutan tepuk tangan penonton.
Orang tuanya pun terkejut. "Ketika saya pulang membawa piala, ayah setengah tidak percaya atas apa yang saya raih. Dengan prestasi itu, akhirnya orang tua saya mendukung."

Di perlombaan berikutnya, Kejurnas Binaraga, Oktober 1992 di Semarang, Ade menyabet medali perak di kelas berat ringan (90 kg). Meski gagal meraih emas, prestasinya sempat membuat para pengamat terkejut karena ia belum dikenal.
Dengan prestasinya itu Ade terpilih masuk pelatnas di Bogor dalam persiapan SEA Games 1993 Singapura, meski dalam seleksi akhir ia gagal, kalah oleh seniornya Wemphy Wungouw. Namun selama di pelatnas, ia sempat menarik perhatian. "Posturnya sangat ideal untuk binaraga. Ia sangat potensial di kelas berat ringan atau di kelas berat (90 plus)," M. Khalim, mantan Mr. ASEAN 1979 Bangkok pernah berpendapat.
Keberhasilannya itu tak lepas dari disiplin tinggi dalam berlatih, serta upaya Ade menangguk banyak pengetahuan mengenai binaraga dari buku, majalah, video, dan bertanya pada yang berpengalaman. "Binaraga berbeda dengan olahraga lain. Kalau atlet olahraga lain bisa didisiplinkan dengan perintah bangun, makan, dan latihan. Dalam binaraga pemaksaan semacam itu bisa mengakibatkan otot tidak berkembang. Jadi, sesungguhnya olahraga binaraga sangat individual dan tergantung pada si pelaku."
Yang diperlukan oleh seorang binaragawan adalah kondisi positif yang dipengaruhi oleh kombinasi tiga faktor yaitu makan teratur dan bergizi, istirahat cukup untuk pemulihan otot, dan latihan keras. Semua itu akan menghasilkan otot yang berkembang baik.
Binaragawan alamiahMakin lama bergulat dalam dunia kebinaragaan, dalam dirinya muncul pemahaman baru, binaraga bukan sekadar sport, tapi juga art dan science. "Seninya terletak dalam membentuk tubuh. Bukan cuma yang tinggi gede yang akan menang. Tapi bagaimana agar tubuh bisa tampil berotot tapi indah secara proporsional dan simetris," tutur putra kedua pasangan I Gusti Rai Widjaya dan Selena Susanti.
Orang tuanya pun tak pernah menduga Ade berprestasi di binaraga. (Foto: Dok. pribadi)
Sedangkan pengetahuan diperlukan agar lebih memudahkan atlet mencapai hasil yang baik dan optimal. Dari banyak belajar itu pula, Ade makin tahu peran makanan bagi pembentukan tubuhnya. "Dulu saya hanya tahu, makan banyak dan latihan keras. Ternyata pendapat itu keliru," aku Ade yang sejak itu mulai melakukan pengaturan makanan atau diet. Prioritasnya disesuaikan dengan kebutuhan makan atlet yang tentu berbeda dengan orang biasa. Ia mengatur persentase konsumsi protein, karbohidrat, dan lemak, serta tambahan vitamin dan mineral.
"Karena binaragawan perlu menampilkan otot, jadi harus mengkonsumsi protein sebagai bahan dasar pembangun otot dalam jumlah cukup tinggi," tutur Ade. Sedangkan lemak diperlukan sebagai energi saat latihan.
Dalam menentukan menu, ia harus tahu terlebih dulu dari mana karbohidrat bisa diperoleh, "Misalnya dari kentang, ubi, nasi, sayur, dan buah-buahan, protein dari putih telur, ikan, ayam, daging, sedangkan lemak dari kacang-kacangan dan susu."
Frekuensi makan Ade Rai pun berbeda dengan orang awam yang umumnya makan tiga kali dalam porsi banyak. Porsi makannya tidak terlalu banyak namun dilakukannya tiap empat jam. Komposisi kandungan protein, karbohidrat, dan lemak tiap kali makan adalah 40% : 40% : 20%. "Lain lagi kalau menjelang perlombaan, porsi protein, karbohidrat, dan lemak menjadi 60 : 20 : 20. Tujuannya agar badan saya jadi kencang hingga mampu menampilkan 'urat-urat' dengan jelas," tutur Ade sambil menambahkan karbohidrat yang terlalu banyak juga bisa jadi lemak.
Dengan pola diet demikian Ade tak sungkan menyebut dirinya sebagai natural body builder, "Karena saya melakukannya secara alami, dengan usaha sendiri dengan makanan sehari-hari dan suplemen. Suplemen sendiri adalah makanan tambahan berupa vitamin dari bahan alami melalui proses kimia."
Bagi Ade, pantang menjadi juara dengan menggunakan steroid atau obat-obatan terlarang lainnya. "Menjadi juara dengan cara begitu sama artinya dengan berbuat curang. Meski olahragawan harus berprestasi semaksimal mungkin, saya berusaha untuk tetap mengutamakan kesehatan."Dalam perlombaan, Ade mengaku, targetnya bukan melulu mendapat kemenangan. "Kalah-menang adalah masalah emosi. Yang penting, bagaimana saya dapat tampil dengan kondisi paling baik. Setiap kali bertanding saya harus tampil lebih baik daripada pertandingan sebelumnya. Bagi saya, kemenangan tidak ada artinya bila penampilan saya sebenarnya lebih buruk dari sebelumnya."
Juara dunia, bukan targetDengan sejumlah resep dan kiatnya itu tak heran bila Ade mampu memborong sejumlah gelar juara. Di antara sejumlah kemenangan yang diraih, yang paling membanggakannya adalah Pro-Am Classic dan Muscle Mania. "Khususnya Muscle Mania tahun 1996 di AS. Bayangkan, saya bisa jadi juara pertama over all dalam perlombaan di negara yang bidang binaraganya sudah sangat maju. Selain itu, diliput ESPN dan terpampang masuk Majalah Muscle Mania," kisahnya.
Selama ini, dunia binaraga Indonesia masih kesulitan mencari atlet untuk bertarung di kelas berat - 90 kg ke atas. Kalaupun ada, bentuk tubuh mereka tidak simetris dan harmonis. Satu keuntungan dengan hadirnya Ade Rai, yang menurut beberapa pengamat, sebagai calon "raja" kelas berat nasional, bahkan mungkin mampu bersaing keras di forum internasional.
Siapa sangka dulu Ade bertubuh kerempeng? (Foto: Dok. pribadi)
Menurut mantan juara nasional kelas berat tak terkalahkan 1976 - 1989 dan runner up Asia 1977 kelas berat ringan dan kelas berat 1979, Ir. Ridwan Kodyat, "Ade Rai bakal tak terbendung kalau ia benar-benar mencurahkan kegiatannya pada binaraga. Tidak saja di tingkat nasional tapi juga di kejuaraan dunia. Pasalnya, Ade punya modal kuat. Selain posturnya menunjang dan ototnya indah, ia juga tampan, enak untuk ditonton. Tapi semua tinggal bagaimana kemauan keras dirinya."
Ade yang mengagumi otot Francis Benfato dan Kevin Levrone mengaku, tidak memiliki target harus jadi juara dunia atau yang lain. "Biarlah segala sesuatunya berjalan secara bertahap. Kembali ke prinsip bahwa saya harus terus berlatih meningkatkan kondisi dan potensi saya, sambil terus mengikuti kesempatan bertanding yang ada. Kalau memang nanti bisa jadi juara dunia, yah kenapa tidak?"
Menurut Ade sendiri, di tubuhnya masih banyak ruang yang bisa ditingkatkan. Mengisi weak point, misalnya di betis. Untuk itu Ade terus berlatih dan berusaha menambah berat badan, dengan harapan otot bagian bawah bisa seimbang dengan otot bagian atas - lebih simetris dan harmonis. "Mudah-mudahan bisa tambah lagi, paling tidak lebih dari 100 kg," tutur Ade yang bertekad untuk terus jadi atlet meski nanti sudah lewat 30 usianya. Berbeda dengan atlet jenis olahraga lain yang dianggap tua bila berusia lewat dari itu, "Dalam binaraga, biasanya usia 30 - 40 tahun justru masa keemasan. Untuk mengembangkan otot perlu waktu yang cukup lama," aku Ade yang baru berlatih setelah usia 20. Berlatih binaraga, menurut Ade, kurang tepat dilakukan sebelum umur 20 tahun karena atlet diharuskan berdiet. Akibatnya, pertumbuhan badan pun bisa terhambat.
Ade yang sarjana ini berterus terang tidak bermotivasi untuk meneruskan pendidikannya ke tingkat lebih lanjut, "Kalau kegiatan itu benar-benar saya sukai, pasti hasilnya baik. Jadi, kalaupun melanjutkan tidak akan ke politik tapi mungkin ke sport management."
Gagal akibat rusuhSetelah meraih berbagai prestasi, Ade merasa sudah waktunya untuk mengembangkan olahraga yang digeluti. Ia mengaku tidak ingin jadi pelatih perseorangan, tapi ingin "melatih" banyak orang agar punya kesadaran untuk berolahraga dan bergaya hidup sehat. Untuk itulah, Ade sering terlibat dalam banyak seminar untuk lebih memasyarakatkan idenya.
Sebenarnya binaraga adalah kesadaran untuk punya badan lebih bagus dan sehat. Seseorang yang mempraktikkan tiga faktor - makan teratur dan bergizi, berolahraga, dan beristirahat - sebenarnya sudah melakukan binaraga. Namun, yang mesti dijalani tiap orang harus sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing. Apakah menurunkan berat badan, melangsingkan tubuh, ingin sedikit berotot atau ingin berotot banyak. Pada dasarnya binaraga adalah memaksimalkan otot dan meminimalkan lemak sesuai kondisi masing-masing.
Semangatnya untuk memasyarakatkan binaraga berkaitan dengan usaha pemerintah untuk menjadikan olahraga sebagai industri. "Bagaimana mungkin itu terwujud kalau belum ada kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Percuma saja dibangun stadion megah dengan fasilitas lengkap tapi tidak banyak yang memanfaatkannya," ia memberi contoh.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, ia yakin, olahraga bisa jadi industri yang bisa menghidupi atlet, pengurus, pembina, atau profesional di bidang olahraga. Sementara ini yang sudah tercapai hanya bidang bulu tangkis dan tenis.
Khusus binaraga, Ade mencoba menyemarakkan dengan membuka dua gim dalam tahun ini. Gim yang dinamai Klub Rai rencananya akan dibuka pertama kali di Atrium Senen pada Agustus ini, dan yang kedua di Kebayoran Lama. Semua itu untuk menjawab kekurangan yang ada selama ini. "Yang ada, untuk tempat yang bagus biaya anggotanya mahal, sedangkan yang sesuai kantung menyediakan fasilitas yang tidak lengkap. Jadi, saya mengusahakan ada tempat berlatih yang sedang, bersih, fasilitas memadai, tapi tidak mahal."
Selain itu, "Saya mencoba memproduksi pakaian olahraga, yang sementara ini hanya bisa diperoleh di luar negeri. Dengan harga dolar yang tinggi seperti sekarang ini, tentu pakaian itu jadi sangat mahal," tuturnya sambil menambahkan, pakaian olahraga sudah dipasarkan dan nantinya akan dipajang bersama-sama suplemen - yang sayangnya masih harus diimpor - di toko di bawah gim. Yang lainnya adalah menyediakan alat latihan buatan lokal yang tentu lebih murah.
Ia juga ingin mengadakan perlombaan secara kontinu. Menurutnya, binaraga punya pasar sendiri, terbukti dengan setiap kali digelar perlombaan bisa menarik penonton hingga ribuan orang.
Sayangnya, perlombaan binaraga di Indonesia jarang diadakan dengan alasan terbentur masalah dana. Baginya, "Semua itu tergantung niat pelaksana karena dana bisa dicari melalui kerja sama," jawab Ade.
Yang ia herankan, lomba otomotif setingkat kejuaraan dunia yang luar biasa bisa diadakan, tapi kejuaraan binaraga yang sederhana dan hanya memerlukan gedung, tata lampu, panggung, susah diselenggarakan. "Ini tantangan bagi saya. Sekarang saatnya saya tidak cuma bicara. Mengajak orang berlatih, tapi saya menyediakan wadah untuk menyalurkan hasil latihan mereka dalam perlombaan binaraga," tuturnya yakin perlombaan akan berjalan baik bila diadakan di tempat yang baik dan dipublikasikan dengan baik. Ini terbukti dengan rencananya berupa Pesta Raga yang sudah menjaring peserta hingga 300 orang. "Sayangnya gagal, karena diselenggarakan pada 16 Mei, pas sehari setelah kerusuhan lalu," jawab Ade getir.
Pekerjaan lain yang tengah ditanganinya adalah menulis buku tentang binaraga. "Tujuannya sama, menyediakan informasi dan pengetahuan yang masih sangat kurang mengenai binaraga di Indonesia. Tapi karena sibuk latihan dan sering kesulitan mendapatkan mood yang enak, pekerjaan ini belum selesai." Ia mengaku baru menyelesaikan separuh dari seluruh jumlah bab dalam bukunya.
Daging diganti tempeTak heran bila muncul pertanyaan, apakah Ade kebal krisis ekonomi karena memulai bisnis justru dalam situasi yang tidak menunjang? Dengan serius Ade menolak pendapat itu, "Ada beberapa promosi yang menggunakan saya sebagai model terpaksa dibatalkan."
Ade mengaku rada idealis. "Dalam arti saya tidak mau pakai aji mumpung, semua tawaran diambil asal menghasilkan uang. Prioritas saya tetap jadi atlet yang baik. Kalaupun jadi bintang iklan, saya melihatnya sebagai sarana efektif untuk mempromosikan binaraga."
Dengan enteng binaraga berambut gondrong yang selalu dikuncir saat manggung itu kembali nyeletuk, "Daripada pusing mikir uang lebih baik mikir ngegedein badan." Untungnya lagi, beban untuk mengeluarkan dana latihan bisa ditekan karena ia mendapat keanggotaan gratis untuk berlatih di Grand Hyat & Kuningan.
Entah sikap cuek ataukah motivasi kuat yang membuat Ade tidak sungkan membawa makanan sendiri saat ngumpul bareng teman-temannya. "Jelas harus punya motivasi kuat. Dengan kesadaran untuk maju, meski diajak ke restoran dengan masakan paling enak pun saya tetap akan membawa makanan sendiri. Kalau tidak, saya bisa saja pesan makanan asal jangan pakai minyak atau mentega, kecap, atau yang lainnya," jelas Ade yang buru-buru menambahkan, diet itu berlaku untuk dirinya. "Jangan sampai masyarakat punya persepsi bahwa gula, garam, lemak itu tidak baik. Kalau badan orang awam berlemak sedikit 'kan tidak apa-apa. Kalau atlet binaraga sih, tidak boleh," papar Ade yang menggantikan minuman manis dengan banyak-banyak minum air putih.
Bujangan yang hobi nonton film itu juga mengaku, gaya hidup dengan pengaturan makanan itu sebenarnya luwes digunakan. "Bila di luar kota, saya bisa saja belanja di pasar dan masak sendiri," ujar Ade yang tak segan menggantikan daging dengan tempe yang harganya jauh lebih murah. (Shinta Teviningrum/Yds. Agus Surono)
POTRET: Ade RaiTERAWANG: LupaLANG-LANG: MalukuHALHI: Nata de cacaoLEPAS 1: KKNKES 1: Makanan suplemenKES 2: Susu kedelaiKES 3: ViagraPSI 1: Ogah makanCERKRIM:Mayat

[ Edisi Lama ] [ Cari dokumen ] [ Sejarah ] © 1996 - 1998 Intisari Onlinewww.indomedia.com/intisari/