Monday, November 27, 2006

Hubungan Seksual, Antara Kamasutra, Islam, dan Medis

SEKIRA masa Nabi Yahya 2000 tahun yang lalu, kitab yang dianggap suci oleh umat Hindu ini berisi bermacam-macam aturan dan keterangan untuk menjalankan kehidupan, termasuk di dalamnya adalah bab tentang seksualitas manusia yang lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Berbeda dengan kitab tersebut, Alquran dan hadis mengungkapkan pendidikan seks dengan sangat halus, santun, dan tidak to the point. Itu karena kita berbicara mengenai masalah aurat dan penggunaannya sehingga sering menimbulkan kontradiksi. Memang terkadang orang menganggap beberapa hal yang terlalu santun sukar dimengerti, sebaliknya yang terlalu jelas sering disebut vulgar, porno, atau kotor.
Silang pendapat ini akan sangat merugikan masyarakat karena seks sebagai suatu bagian dari sendi kehidupan yang cukup penting. Seks juga seringkali menuntut perhatian lebih dari kita dalam rangka menghindari zina.
**
SEBAGAI tambahan ilmu, dalam agama Hindu, ada 4 prinsip hidup yang terpenting: kama (cinta), artha (harta), dharma (amal perbuatan), dan mokhsha (surga). Jadi kama merupakan bagian penting dalam kehidupan, sedangkan Kamasutra kira-kira berarti prinsip-prinsip kesenangan/kenikmatan yang ditimbulkan oleh panca indera manusia dengan cinta atau kenikmatan yang diakibatkannya. Beberapa penulis barat menggunakan kata "ilmu bercinta". Sebetulnya, Kamasutra berisi tentang ilmu astrologi, kesehatan tradisional, sihir juga ilmu erotik. Belakangan, buku ini disadur dalam bahasa Inggris, misalnya "The Kama Sutra" (1883) terjemahan dari bahasa Sansekerta, "The Ananga Ranga" (1885), terjemahan dari bahasa Sansekerta, "The Perfumed Garden" (1886), "The Beharistan" (1887), terjemahan dari bahasa Parsi, "The Gulistan" (tahun 1888), juga terjemahan dari bahasa Parsi.
Kelima buku ini sangat terkenal dengan sebutan ilmu erotik dari Timur. Kedua buku terakhir sangat langka dan mungkin tidak begitu populer untuk dipublikasikan, tidak seperti ketiga buku yang pertama.
Sekira tahun 1960 masyarakat Barat mulai keranjingan dengan dunia ketimuran yang "mistis", maka buku-buku erotik terjemahan Burton dkk. mulai menjadi populer sampai sekarang. Dari 64 bab tentang cinta yang diajarkan dalam Kamasutra diharapkan laki-laki dan wanita dapat menjadi pribadi yang menarik.
Dilukiskan, wanita-wanita yang dengan kemauan sendiri berselingkuh atau pernah berselingkuh dengan orang lain atau pernah menikah lebih dari satu kali dianggap sebagai wanita "milik publik", yang walaupun kastanya lebih tinggi, tidak akan mengganggu "dharma" bila dikencani.
Kemudian ada 24 tanda wanita yang menerima cinta. Pasangan yang ideal ditentukan oleh ukuran kelamin, derajat gairah seksual. Ada juga empat cara berpelukan dan berciuman, delapan cara cakaran kuku waktu bercinta, 20 posisi bercinta seperti, lalu ada empat cara mengusap, delapan jenis suara cinta, cara memulai dan mengakhiri cinta, cara membangkitkan gairah bercinta, dll.
**
BAGI agama Islam, seks pun dianggap sebagai bagian sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu perkawinan sangat diutamakan. Seks di luar nikah tidak punya tempat di dalam Islam karena memang berpotensi besar menimbulkan kerusakan pada manusia. Pelajaran seks semuanya ada di dalam Alquran dan Alhadis walau tidak detail seperti di Kamasutra.
Beberapa pedoman seksual di dalam Islam antara lain:
1. Di dalam perkawinan yang sah, Rasulullah saw. bersabda "Sesungguhnya syarat-syarat yang paling utama dipenuhi ialah syarat untuk menjadikan kamu halal dengan kemaluan-kemaluan perempuan" (H.R. Bukhari dan Muslim) dan masih banyak hadis yang lainnya.
2. Tidak dengan mahram (An Nissaa ayat 23-24).
3. Bukan perkawinan sementara. Rasulullah saw. melarang kawin mut'ah pada perang Khaibar (H.R. Bukhari dan Muslim) serta beberapa hadis lainnya.
4. Tidak dengan sejenis, Al A'raaf 81-84 beserta beberapa hadis lainnya.
5. Tidak dengan hewan, H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi
6. Tidak sedang haid atau nifas (Al Baqarah 222 serta beberapa hadis lainnya).
7. Tidak pada waktu puasa atau i'tikaf atau berihram, Al Baqarah 187 dan 19.
8. Tidak sedang masa idah (Ath Thalaaq 1).
Sementara itu, mengenai hubungan cinta sendiri pun dibuat beberapa peraturan yang santun:
1. Posisi bercinta, Rasulullah saw. bersabda "Datangilah (istrimu) dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi awas (jangan menyetubuhi) pada dubur dan (jangan pula) dalam keadaan haid (H.R. Akhmad dan Tirmidzi).
2. Fore play (pemanasan cinta). Rasulullah saw. bersabda, "Seseorang di antara kamu janganlah sekali-kali menyenggamai istri seperti seekor hewan bersenggama, tetapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan. Lalu, ada yang bertanya, "Apakah perantaraan itu?" Sabdanya, "Yaitu ciuman dan ucapan (romantis)". (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Tidak menolak. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Allah melaknat wanita yang menunda-nunda, yaitu seorang istri ketika diajak suaminya ke tempat tidur, tetapi ia berkata, 'nanti dulu' sehingga suaminya tidur sendirian." (H.R. Khatib)
4. Di tempat tertutup, di bawah selimut (H.R. al Bazzar dan Abu Dawud)
5. Memberi kepuasan. Rasulullah saw. bersabda, "Jika seseorang di antara kamu bersenggama dengan istrinya, hendaklah ia lakukan dengan penuh kesungguhan. Kemudian, kalau ia telah menyelesaikan kebutuhannya sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, maka janganlah ia buru-buru mencabut (kemaluannya), sampai istrinya menemukan kepuasan". (H.R. Abdul Razaq dan Abu Ya'la, dari Anas)
6. Berwudu dan berdoa sebelum dan sesudah bercinta, mandi janabat sebelum salat.
7. Tidak menyakiti. (H.R. Ahmad, Abu Ya'la dan Baihaqi)
8. Tidak berselingkuh. Bila suami tertarik oleh wanita segeralah pulang sebab istrimu adalah juga wanita.
9. Adil (An Nissaa ayat 129).
**
SECARA medis, posisi bercinta cukup penting karena:
1. Setiap wanita memiliki titik rangsangan yang berbeda sehingga harus dilakukan pencarian yang saksama untuk menemukannya dalam rangka memberi kepuasan kepada istri. Dengan posisi dan sudut yang berbeda sangat dimungkinkan ditemukan titik rangsang yang individual tadi.
Contoh, beberapa titik rangsang yang sudah dikenal luas dalam seksologi adalah:
- Clitoris atau penis pada wanita, yaitu pertemuan bibir kecil di atas vagina (rangsang usap/tekan).
- G (Grafensberg) spot terletak 1-2 cm di belakang tulang kemaluan, di dinding atas vagina (rangsang usap/tekan halus).
- U (Urinary) spot terletak 1 cm di bawah lubang kencing di dinding atas vagina (rangsang tekan).
- S (Stretch) point terletak di sudut luar bawah vagina, terangsang bila diregang.
2. Laki-laki memiliki kelemahan yang nyata dalam bercinta, yaitu titik orgasme yang pendek (2 sampai 5 menit) dibanding wanita (10 sampai 20 menit) sehingga secara alamiah laki-laki sukar memuaskan wanita. Cara yang paling sering dan alamiah yang dapat dilakukan laki-laki untuk menutup kelemahan serta memuaskan istrinya adalah "berhenti sebelum puncak" (berhenti beberapa detik jangan sampai ketegangan hilang) dan cara paling elegan untuk itu adalah berganti posisi sebelum puncak.
Hal ini juga berhubungan dengan kelemahan yang nyata lainnya pada laki-laki dalam bercinta yaitu single peak biasanya orgasme diikuti perasaan tak nyaman atau baal pada kemaluannya. Akibatnya, setelah puncak, biasanya laki-laki harus berhenti dulu (beberapa menit sampai beberapa jam), hal mana tidak terjadi pada wanita (multiple peak). Jadi laki-laki harus berusaha tidak sampai puncak sebelum istrinya.
3. Mencegah kebosanan karena rutinitas.
**
ISLAM mengajarkan kita untuk menuntut ilmu. Membaca Kamasutra untuk mencari ilmu yang positif dalam rangka memuaskan istri dalam perkawinan yang sah, demi mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, waramah, tentunya dapat dibenarkan, asalkan dengan niat yang tulus dan suci. Hanya untuk kebahagiaan pernikahan, apa salahnya?
Hendaknya kita pun pintar memilah dengan saksama dan teliti hal-hal yang diperkenankan dan tidak dalam koridor agama Islam

0 Comments:

Post a Comment

<< Home